Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang mengalami pergerakan secara fluktuatif selama lima tahun terakhir. Ditambah dengan adanya wabah covid-19 yang menyerang di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Namun berbanding terbalik pada beberapa negara lainnya yang masih berada dalam kawasan Asia Tenggara justru mengalami peningkatan indeks harga saham syariah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh indeks saham syariah di kawasan Asia Tenggara terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Sampel dalam penelitian ini adalah lima negara yang secara rutin mempublikasikan harga penutup indeks saham syariah pada periode 2019-2023. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan teknik analisis data menggunakan metode analisis persamaan regresi linear berganda dengan terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik. Indeks Saham Syariah Indonesia/ISSI (Y) dan dan FTSE Bursa Malaysia EMAS Shariah (X1), FTSE SGX Asia Shariah 100 (X2), PSEi Composite (X3), dan FTSE SET Shariah (X4). Berdasarkan pengolahan data secara simultan, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh indeks saham syariah di kawasan Asia Tenggara terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia diperoleh nilai Fhitung = 8,542 > Ftabel = 3,06 dengan nilai Sig. yaitu sebesar 0,001 (sig 0,001 < α 0,05).