Penelitian ini sebagai penyeimbang terhadap pelaksanaan program sekolah dan guru penggerak, yaitu program pemerintah untuk memahamkan dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Platform merdeka mengajar (PMM) yang digelar oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan, yang pelaksanaannya dilaksanakan secara daring juga dilaksanakan untuk memahamkan para guru dan sekolah atas kurikulum merdeka sebagai kurikulum yang baru diberlakukan di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif untuk mendapatkan data penelitian, namun untuk analisisnya menggunakan analisis secara kuantitatif. Sehingga data ordinal yang didapatkan terlebih dahulu dikonversikan menjadi data interval agar bisa dianalisis secara statistik inferensial.  Sumber data adalah guru-guru yang tidak termasuk dalam program guru penggerak. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat beberapa anomali terhadap hasil program platform merdeka mengajar (PMM). Pertama, bahwa yang semula diduga bahwa antara guru yang telah berpengalaman dengan usia yang lebih tua belum ternyata tidak selalu signifikan terhadap pemahaman dan implementasi kurikulum merdeka. Kedua, sebaliknya bahwa guru yang muda dari segi usia  maupun penngalaman, ternyata juga tidak selalu mendapatkan guru yang paham atau sebaliknya. Dengan demikian, program PMM dapat dianggap sebagai program yang sangat membantu memahamkan dan membantu guru dalam implementasi kurikulum merdeka.