Peran Etika Buddha Dalam Menjaga Sistem Kehidupan Perumah Tangga Dalam Kajian Fungsionalisme Struktural

Abstract

Sila merupakan dasar utama dalam pelaksanaan ajaran agama Buddha. Sila mencakup semua perilaku dan sifat baik yang termasuk dalam ajaran moral dan etika agama Buddha. Pancasila Buddhis yang diajarkan Buddha kepada siswa-siswa-Nya dalam hal ini yang disebut sebagai upasaka dan upasika adalah suatu sikkhapada (peraturan-pelatihan). Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode ini digunakan untuk mendeskriptifkan Etika Sebagai Pedoman Hidup Perumah Tangga dan Peran Etika Dalam menjaga Sistem Struktur Sosial. Dalam teorinya, Parson mengandaikan bahwa struktur fungsi akan berperan apabila fungsi dari bagiannya masing-masing bekerja dengan baik. Bila salah satu fungsi terganggu, maka akan mempengaruhi operasional tindakan yang lain. Parson mengandaikan bahwa struktur dan fungsi bagaikan tubuh badan jasmanai yang tidak dapat terpisahkan, yang terdiri atas berbagai struktur yang memiliki fungsi dan menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. Sturktur dan fungsi dari anggota badan berjalan dengan baik, maka dalam fisik atau badan manusia tidak terdapat masalah. Namun jika terdapat satu saja bagian tubuh mengalami gangguan maka akan mengganggu bagian yang lain. secara keseluruhan dan yang paling mendasar juga dapat ditemukan pada lima latihan moral (pañcasīla buddhis). Etika yang terkandung dalam lima latihan moral ini utamanya mengarah pada perbaikan diri pribadi seseorang. Lima disiplin moral ini menjadi sebuah pilihan atau kepatuhan umat Buddha perumah tangga dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan, baik dalam kehidupan berumah tangga maupun bersama-sama di masyarakat. Etika berperan untuk menjaga sistem stuktur sosial dalam kehidupan perumah tangga. Hal ini sejalan dengan pemikiran Parsons. Asumsinya bahwa setiap anggota keluarga memiliki fungsi masing-masing dan bekerja sesuai dengan fungsinya sebagai sebuah sistem.