Peran Motivasi Belajar dan Meditasi Pernafasan (Anapanasati) Terhadap Penanggulangan Stres Belajar
Abstract
Stres belajar sering terjadi pada pelajar. Hal ini tentunya menghambat perkembangan pencapaian belajar. Munculnya stres belajar berasal dari dua faktor: intrinsik dan ekstrinsik. Kurangnya minat siswa terhadap materi pelajaran adalah penyebab intrinsik stres belajar. Sementara itu, tuntutan dari pihak luar, seperti sekolah, guru, dan orang tua adalah penyebab eksternal stres belajar. Stres belajar yang terjadi pada pelajar harus diatasi. Siswa yang dapat bebas dari stres belajar akan membuat pencapaian belajar menjadi optimal. Salah satu cara untuk mengatasi stres belajar adalah motivasi belajar. Ada dua jenis motivasi dalam belajar, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Ketika siswa memiliki motivasi intrinsik, guru dan orang tua harus memberikan motivasi ekstrinsik untuk memperkuat motivasi siswa. Dengan demikian, motivasi intrinsik dan ekstrinsik saling mendukung. Salah satu konsep dalam Buddhisme yang dapat digunakan untuk mengatasi stres belajar adalah meditasi pernapasan (anapanasati). Meditasi pernapasan dapat digunakan untuk melatih konsentrasi siswa. Jika konsentrasi siswa kuat, maka proses belajar juga akan menjadi lebih baik dan stres belajar dapat diminimalisir. Meditasi pernapasan juga memberikan efek menenangkan, sehingga siswa dapat menjalani proses belajar yang kondusif. Oleh karena itu, motivasi belajar dan meditasi pernapasan dapat digunakan untuk mengatasi stres belajar yang terjadi pada siswa. Guru, orang tua, dan siswa itu sendiri harus dapat menumbuhkan motivasi belajar dan terbiasa melakukan praktik meditasi pernapasan. Dengan demikian, stres belajar dapat diatasi dan pencapaian belajar yang optimal dapat diperoleh.