Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Sosial Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten
Abstract
Masalah dari penelitian ini adalah penurunan indeks prestasi sebagian mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten. Berdasarkan observasi awal, diduga ada peran dari keadaan emosional dan lingkungan sosial terhadap penurunan indeks prestasi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Data dianalisis menggunakan teknik korelasi dengan menggunakan SPSS versi 15, untuk menguji hipotesis hubungan antara kecerdasan emosional (X1) dan kecerdasan sosial (X2) terhadap prestasi belajar (Y). Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Berdasarkan rumus Slovin, diperoleh 86 responden dari populasi yang terdiri dari 110 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode nontes dengan kuesioner dan dokumentasi. Data kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial diperoleh menggunakan kuesioner, sedangkan prestasi belajar diambil dari daftar Nilai Indeks Prestasi (IP). Kuesioner telah diuji. Uji validitas meliputi validitas konten dan validitas empiris. Uji validitas empiris dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson, dengan tingkat signifikansi 0,05. Kuesioner kecerdasan emosional memiliki reliabilitas sebesar 0,744 dan kecerdasan sosial 0,730. Ini berarti bahwa kuesioner yang digunakan dapat diandalkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,397 dengan kontribusi variabel kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial terhadap prestasi sebesar 2,2%. Ini berarti bahwa tinggi rendahnya kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial tidak berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten. Penolakan terhadap hipotesis ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti: data IP yang telah terakumulasi dengan nilai kehadiran, sehingga data tidak otentik; minat mahasiswa dalam belajar rendah; interaksi antar mahasiswa untuk membahas materi pembelajaran buruk, dan pengisian kuesioner oleh responden kurang serius.