Dalam realita yang ada, banyak siswa yang merasa bosan dengan model pembelajaran yang sama, terkesan monoton, tidak menarik, dan respon siswa kurang aktif. Model pembelajaran yang kurang menarik dapat mempengaruhi keinginan belajar siswa untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) di kelas V MIN 3 Ponorogo. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian eksperimen komparatif dan desain penelitiannya adalah True Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MIN 3 Ponorogo sebanyak 76 siswa, kemudian sampel yang digunakan adalah 50 siswa yaitu 25 siswa pada kelas eksperimen dan 25 siswa pada kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan angket. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji multivariat pillai's trace model, uji between-subject effect, dan uji t independent. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan jumlah 25 responden menunjukkan skor terendah 82 dan skor tertinggi 82. 94 dan skor rata-rata 88. Dengan kategori tinggi 24%, sedang 64%, dan rendah 12%. Sedangkan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan jumlah responden 25 menunjukkan skor terendah 85 dan skor tertinggi 96 serta skor rata-rata 90. Dengan kategori tinggi 12%, sedang 72 %, dan rendah 16%. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi 0,00 < 0,05, maka Ho3 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif jika model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) diterapkan pada pembelajaran IPA kelas V MIN 3 Ponorogo.