DAMPAK PELAKSANAAN KEBIJAKAN “KEMENAG SULTRA BERSAHABAT” TERHADAP PENCIPTAAN KONDISI DAMAI

Abstract

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara menggagas suatu gerakan yang cukup cemerlang yaitu “Gerakan Kemenag Sultra Bersahabat”, sebuah ikhtiar dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara untuk memperkuat dan mempercepat implementasi budaya hidup yang Bersih, Religius, Santun, Harmonis berbasis Teknologi. Gerakan ini sebagai bentuk responsifitas yang bersifat spontan dari Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Tenggara terhadap program Kementerian Agama RI dan Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Konsep Gerakan “Kemenag Sultra Bersahabat” ini lebih aplikatif dan implementatif karena sengaja digagas untuk menjabarkan dan menerjemahkan visi, misi dan program prioritas Kementerian Agama RI dalam mewujudkan masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul serta menjabarkan program Garbarata Pemerintah Provinsi Sultra melalui lima pilar yaitu Sultra Cerdas, Sultra Sehat, Sultra Peduli Kemiskinan, Sultra Berbudaya dan Beriman serta Sultra Produktif, sesuai tugas dan fungsi yang diemban oleh Kementerian Agama.             Dalam tulisan ini mensinergikan “Gerakan Kemenag Sultra Bersahabat” (Bersih, Religius, Santun, Harmonis berbasis Teknologi) ”bagaimana peranan Kanwil Kementerian Agama dalam mengimplementasi gerakan tersebut di kehidupan sosial ekonomi masyarakat, serta bagaimana pengaruhnya pada penciptaan kehidupan yang harmonis yang damai dalam bingkai 3-B (Bersama Bersatu, Bersaudara).             Penelitian ini menemukan bahwa secara teori maupun praktik, pihak yang berkepentingan. Sesuai dengan peranannya, perencana yang notabenenya sebagai bagian tak terpisahkan dengan Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara harus menjunjung tinggi etika yang menuntun perilakunya untuk mendukung partisipasi masyarakat dan tanggung jawab pada kepentingan masyarakat. Sebagai komunikator, perencana juga perlu mematuhi norma pragmatis alamiah dalam berkomunikasi agar mendapatkan kepercayaan masyarakat dan mampu membangun  komunikasi yang efektif.