PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN DIGITAL SISWA MADRASAH DI SUMATERA BARAT
Abstract
Artikel ini menguraikan bahwa penetrasi internet individu di Indonesia terus meningkat selama 2017–2021 hingga mencapai 62,10 persen pada tahun 2021. Salah satu indikator pembangunan teknologi informasi dan komunikasi adalah tingkat pemanfaatan internet. Secara umum, artikel ini bertujuan untuk menganalisis peluang pemanfaatan internet pada responden pendidikan madrasah dan pondok pesantren dibandingkan dengan sekolah umum di Sumatera Barat. Ini bisa menggambarkan keberhasilan implementasi mata pelajaran TIK siswa madrasah dan pondok pesantren dibanding siswa sekolah umum. Rekomendasi kebijakan terkait peningkatan kemampuan digital pada siswa madrasah dan pesantren ini berdasarkan hasil analisis statistic regresi logistic pada Data Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) BPS September 2021 terhadap 7.287 responden di wilayah Sumatera Barat. Hasilnya, analisis deskriptif menunjukkan, baru 60 persen responden Sumatera Barat yang memanfaatkan internet. Secara statistic, semua variabel bebas (klasifikasi wilayah, usia, jenis kelamin, dan pendidikan) berpengaruh signifikan terhadap peluang pemanfaatan internet. Responden perkotaan berpeluang untuk memanfaatkan internet lebih tinggi 2.69 kali lipat dibandingkan dengan responden di Perdesaan. Peluang responden usia remaja (≤ 24 tahun) untuk memanfaatkan internet lebih tinggi 6.69 kali lipat dibandingkan dengan yang sudah berusia dewasa. Peluang responden laki-laki untuk memanfaatkan internet lebih tinggi 1.27 kali lipat dibandingkan dengan perempuan. Peluang bagi responden dengan latar belakang pendidikan madrasah dan pesantren untuk memanfaatkan internet lebih tinggi 1.76 kali lipat dibandingkan responden dengan pendidikan di sekolah umum.