MODERASI BERAGAMA DALAM KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG
Abstract
Persoalan moderasi bukan sekedar urusan orang perorang, melainkan kelompok dan umat, masyarakat dan negara, terlebih ketika saat ini beragam kelompok ekstrem yang telah menampakkan wajah dengan dalih penafsiran agama yang sangat jauh dari hakikat Islam. Salah satu yang perlu dibahas adalah moderasi beragama dalam budaya kearifan lokal. Pendekatan kebudayaan lokal dapat menjadi kunci membangun paradigma dan sikap moderasi beragama. Di sisi lain, dapat pula menahan pengaruh penetrasi radikalisme beragama. Sikap akomodatif terhadap kebudayaan lokal dapat mengantarkan sikap keberagamaan yang inklusif dan toleran serta menjadikan suasana kehidupan keagamaan yang damai, dinamis dan semarak. Agama tidak datang untuk memberanguskan varian lokal yang menghampirinya. Sebaliknya agama mesti hadir untuk kemudian masuk dan berdifusi hingga memberikan pengaruh pada wajah kebudayaan sebuah komunitas tanpa menghilangkan identitas kebudayaannya. Dengan demikian agama dan kebudayaan lokal, berjalin kelindan dan saling mengisi satu sama lain yang terwujud dalam sikap kearifan agama yang berbudaya dan budaya yang berlandaskan agama. Inilah yang terjadi di masyarakat Pesisir Barat Lampung. Kearifan lokal yang ada di Pesisir Barat dan terus terjaga sampai saat ini, yaitu pitu likokh, ngejalang kubokh, ngumbai atakh dan ngumbai lawok. Keywords: moderasi beragama, kaarifan lokal, ngejalang, ngumbai,