Penanaman Fondasi Budaya Islam sebagai Akar Moderasi Beragama pada Masa Nabi Muhammad SAW

Abstract

Tulisan Ini membahas bagaimana akar moderasi beragama sudah ditanam menjadi akar pondasi budaya islam oleh Rasulullah Saw, menanamkan pondasi ke diri kaum muslimin saat itu, hingga sekarang masih bisa kita rasakan betapa kuatnya pengkaderan yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap umatnya yaitu Kuatnya pondasi ini karena dimulai dari sosok Rasulullah sendiri, dengan digladi langsung oleh Allah Swt, Rasulullah Saw, dari semenjak masih muda merupakan seorang yang mandiri.Sikap Rasulullah yang bijak dalam menyelesaikan masalah. Kita bisa melihat saat beliau belum diangkat menjadi Rasul, bagaimana beliau menyelesaikan permasalahan dalam meletakkan hajar aswad kembali ke tempat semula Semangat dan sikap gigih Rasulullah Saw, dalam memperjuangkan Islam. Beliau tidak pernah terlena dengan bujuk rayu. Entah berupa harta, tahta ataupun wanita.Lebih mengedepankan umatnya daripada diri beliau sendiri. Kita bisa melihat bagaimana rasa sayang beliau terhadap umatnya, sehingga diperintahkan untuk hijrah.Menjadi sosok pemimpin yang selalu dirindukan. Sebagaimana perkataan orang Khajraz “Bangsa kami telah lama terlibat dalam permusuhan. Mereka benar – benar merindukan perdamaian. Semoga Tuhan mempersatukan mereka kembali dengan perantaraan engkau dan ajaran – ajaran yang engkau bawa. Oleh karena itu, kami akan berdakwah agar mereka mengetahui agama yang kami terima dari engkau ini”. Rasulullah melakukan sebuah pembai’atan. Yaitu janji setia penduduk Madinah terhadap Rasulullah. Padahal waktu itu belum ada hal demikian. Meniggalkan Ali di Madinah untuk menyelesaikan urusan beliau. Hal seperti ini merupakan pelajaran akan sebuah tanggungjawab yang diajarkan langsung oleh Rasulullah. Bahwasanya jika seorang pemimpin harus bisa mencari wakilnya apabila ingin meninggalkan tempat. Membangun masjid bukan hanya sebagai pusat Ibadah, tapi juga sebagai tempat penyelesaian masalah