Revitalisasi Peran Keluarga Tumbuhkan Toleransi Sejak Dini: Teladan Kisah Luqman
Abstract
Momok intoleransi tampak semakin mengancam setelah didapati sederet kasus yang melibatkan anak-anak. Mulai dari ujaran kebencian (hate speech), penyerangan individu dan rumah ibadah umat agama lain, bahkan hingga melakukan aksi terorisme berupa penembakan dan pengeboman. Kondisi mengenaskan ini mesti segera diberantas mengingat anak-anak sebagai tunas bangsa yang akan memperjuangkan keharmonisan bangsa ke depan. Dengan menggali keteladanan kisah Luqman (QS Luqman: 15), tulisan ini menegaskan bahwa nilai-nilai toleransi sangat perlu ditumbuhkan sejak usia dini. Peran keluarga sebagai madrasatul ula perlu direvitalisasi. Mulai dari pembekalan, pembiasaan, keteladanan, hingga pengawasan perlu diimplementasikan sebagai langkah-langkah praktis yang ditawarkan dalam tulisan ini.