Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini sebagai Upaya Menghindari Pelecehan Seksual pada Anak di Lingkungan Pedesaan
Abstract
Tujuan dalam penelitian ini Untuk mengetahui pembelajaran pendidikan seks sejak dini di kel-B RA Miftakhurrohmah Gondang Watumalang , Untuk mengetahui peran pendidik pada pembelajaran pendidikan seks sejak dini dalam upaya menghindari pelecehan seksual pada anak di kel-B RA Miftakhurrohmah Gondang Watumalang. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukun dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran seks sejak dini dalam upaya menghindari pelecehan seksual pada anak di kel-B RA Miftakhurrohmah Gondang Watumalang.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, adapun subjek penelitian adalah guru kelompok B RA Miftakhurrohmah Gondang Watumalang Kabupaten Wonosobo. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi, analisis dengan model analisis interaktif. Dalam model tersebut ada tiga komponen analisis yakni reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi yang dilakukan secara interaktif dengan teknik analisis kualitatif deskriptif.Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) pendidikan seks yang dapat dilakukan pendidik kepada anak dengan memberikan informasi tentang persoalan seksualitas seperti mengenalkan bagai mana perbedaan fisik anak laki-laki dan perempuan, organ vital mana saja yang harus dijaga agar tidak telihat oleh orang lain, seperti dalam syair lagu “ Sentuhan Boleh Sentuhan Tidak Boleh”. (2) peran pendidik dalam pembelajaran pendidikan seks adalah menyampaikan hal-hal seperti diatas dengan penyampaian yang tepat dan dapat dipahami anak sebagai upaya mencegah pelecehan seksual yang mungkin saja terjadi pada anak (3) Faktor pendukung pendidik yang berkualitas dan mengerti akan pentingnya pendidikan seks sejak dini dalam upaya menghindri pelecehan seksual pada anak sehingga peserta didik, dan faktor penghambat menganggap seks adalah hal yang vulgar dan tabu, menganggap seks adalah hal yang alamiah sehingga tidak perlu dibicarakan, menganggap bahwa mengajarkan pendidikan seks pad anak berarti memberikan informasi yang tidak senonoh.