NGAJI RASA SEBAGAI KULTUR PENDIDIKAN ISLAM KONVENSIONAL: STUDI FENOMENOLOGI PADA SANTRI PONDOK PESANTREN SYIARUL HUDA

Abstract

AbstractIslamic boarding schools are known to be divided into two categories, namely conventional pesantren and boarding schools. There is a conventional pesantren education system that is like a joint consensus, namely the provision of 'Ngaji Rasa' with different names of activities. The aim and objective of this research is to raise the form of informal education system of conventional pesantren that has not been widely studied in previous studies and how the form of motivation of the students in running 'Ngaji Rasa'. Qualitative is the approach used in this research and uses phenomenology as a method. Data collection techniques were conducted by conducting semi-structured interviews, focus group discussions and passive participant observation. The results of the data processed by performing triangulation techniques show that the students believe and are motivated to do 'Ngaji Rasa' to get convenience, especially in the academic field.Keywords: Ngaji Rasa, Islamic Boarding School, Santri, Islamic Education, Learning MotivationAbstrakPondok pesantren dikenal terbagi menjadi dua kategori yaitu pesantren konvensional dan pesantren boarding school. Terdapat sistem pendidikan pesantren konvensional yang sifatnya seperti konsensus bersama yaitu pengadaan ‘Ngaji Rasa’ dengan penyebutan nama kegiatan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengangkat bentuk sistem pendidikan informal pesantren konvensional yang belum banyak dikaji dalam penelitian terdahulu serta bagaimana bentuk motivasi para santri dalam menjalankan ‘Ngaji Rasa’. Kualitatif menjadi pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini serta menggunakan fenomenologi sebagai metode. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara semi-terstruktur, diskusi kelompok terarah dan observasi partisipan pasif. Hasil data yang diolah dengan melakukan teknik triangulasi menunjukan bahwa para santri meyakini dan termotivasi untuk melakukan ‘Ngaji Rasa’ untuk mendapatkan kemudahan terutama dalam bidang akademis. Kata kunci : Ngaji Rasa, Pesantren, Santri, Pendidikan Islam, Motivasi Belajar