Komunikasi Persuasif Dakwah Nabi Muhammad Menanggapi Penawaran Menghentikan Dakwah oleh Pemuka Quraisy
Abstract
Peran dai tidak hanya menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u. Namun dai harus mampu mengajak dan mempengaruhi mad’u agar mengikuti dan menjalani kebenaran dan kebaikan dari ajaran Allah Swt. Maka Seorang dai membutuhkan kemampuan komunikasi dakwah persuasife untuk mempengaruhi dan meyakinkan mad’u mengikuti pesan dakwahnya. Komunikasi persuasif adalah cabang ilmu komunikasi bertujuan mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan perilaku seseorang bertindak sesuai komunikator. Sasarannya, yaitu perubahan kognitif, afektif, dan konatif. Tujuan studi ini adalah menganalisa model komunikasi persuasife dakwah Nabi Muhammad kepada Abu Tholib. Jenis studi adalah kualitatif deskriptif melalui pendekatan historis. Sumber data dari buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haekal. Pengumpulan data dengan cara pengkajian dokumen. Analisa menggunakan teori komunikasi persuasif Onong Uchjana dan Teori Gerald R. Miller. Hasil studi ini menunjukkan teknik komunikasi persuasif oleh Nabi Muhammad kepada pamannya Abu Thalib. Teknik asosiasi dibuktikan dengan pemaparan kondisi Nabi Muhammad saat itu. Teknik Integrasi dibuktikan dengan penyampaian bahwa ikatan keluarga harus saling membela dan melindungi. Teknik Pay-Off dibuktikan dengan balasan kebaikan, keselamatan dunia dan akhirat apabila ikut gerakan menegakkan agama Islam. Teknik Fear- Arrousing dibuktikan dengan penggambaran psikologi Nabi Muhammad. Dan teknik Icing dibuktikan dengan penggambaran menguatkan suatu kata.