peran ganda perempuan dalam keluarga pespektif feminis muslim Indonesia
Abstract
Tulisan ini membahas tentang peran ganda perempuan dalam keluarga perspektif feminis muslim Indonesia. Fokus kajian bagaimana feminis muslim di Indonesia menkonstruk pemikiran mereka tentang peran ganda perempuan dalam keluarga dan bagaimana implikasinya bagi perempuan dan keluarga. Peran ganda perempuan menjadi pembicaraan hangat ditengah lahirnya tipologi feminis muslim Indonesia. Tipologi feminis Indonesia mengkaji peran ganda perempuan dalam porsinya masing-masing sebagai kelompok yang ingin mengupayakan terjadinya kesetaraan dan kesefahaman akan posisi laki-laki dan perempuan dalam sebuah keluarga. Beberapa kelompok feminis Indonesia memberi warna tersendiri bagi terjadinya implikasi beban ganda perempuan, antara dunia domestik dan publik. Kelompok penggiat feminis ini adalah representasi dari konstruksi pemikiran bagi peran perempuan muslim Indonesia, antara domestik dan publik. Peran ganda perempuan dibicarakan dan dijadikan kajian serta penelitian dalam rangka menemukan posisi perempuan yang Ideal dalam konteks keluarga Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan yang Ideal dalam konteks keluarga Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan konsep (Conseptual Approach) dan pendekatan historis atau sejarah (Historical approuch), yang ketiganya masuk pada ranah penelitian kualitatif. Sedangkan Library Research sebagai jenis penelitiannya, dengan memusatkan pada sumber-sumber primer dan sekunder. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Pandangan feminis muslim Indonesia terhadap peran ganda perempuan terbagi menjadi tiga pandangan, pertama menyetujui adanya peran ganda, kedua tidak setuju adanya peran ganda, ketiga tentang peran ganda perempuan disesuaikan dengan tugas laki-laki dan perempuan dalam sebuah keluarga. 2) Implikasi wacana oleh tipologi feminis Muslim Indonesia adalah keberagamaan pandangan mereka yang mengakibatkan ragam pula perempuan dalam perannya pada ruang publik, sehingga posisi perempuan dalam kemajuannya dalam konteks Indonesia masih diperdebatkan. Peran ganda perempuan pada ruang publik tidak bisa melepaskannya dalam tugasnya sebagai seorang ibu dan pathner suami dengan lebih menekannkan pada penguasaan urusan internal rumah tangga ditangani oleh perempuan. Sehingga, perempuan tetap punya tanggung jawab internal keluarga sebagai ibu dan patner suami.