REKONSTRUKSI NALAR ARAB KONTEMPORER MUHAMMAD ‘ABED AL-JABIRI
Abstract
Kondisi nalar Arab mengalami stagnasi yang cukup akut. Akibatnya, dunia Arab mengalami ketertinggalan dibanding dengan nalar modern yang semakin berkembang. Problem mendasar tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi M. Abed al-Jabiri untuk membangkitkan nalar Arab dari tidur panjang. Jabiri berpendapat bahwa dunia Arab dan Islam tidak harus menutup mata dari perkembangan dunia Barat, justru harus terjadi dialog kirits dan dialog peradaban. Apa yang dilakukan Jabiri dalam pencariannya tentang otentisitas merupakan usaha besarnya untuk memajukan dunia Arab Islam dan menghindari proses klaim kebuyaan lain, baik berasal dari tradisi Islam masa lampau maupun modernitas Barat. Jabiri sangat menekankan epistemologi pemikiran Arab kontemporer sebagai jalan untuk menghadapi modernitas. Dalam upaya merekostruksi nalar Arab kontemporer, Jabiri membagi tiga nalar epistemologi yaitu bayani, burhani dan irfani. Pembagian tersebut tidak lepas dari banyak kritik. Misalnya, dengan adanya pembagian tersebut, Jabiri telah membuat pragmentasi pada diri seorang.