Panggilan Rekonsiliasi: Menggali Nilai-Nilai Teologi Rekonsiliasi Untuk Mewujudkan Perdamaian Di Aceh Singkil

Abstract

AbstractReligious conflicts often damages relations and create suspicion amongreligious people. Conflict also often results in violence that results in hatred,mental wounds and even dark memories. The destruction of churches in AcehSingkil and the difficulty of obtaining a building permit of churches (IMB),even to have a church building to carry out worship and various religiousactivities, became a long struggle for the Christian community. However, in themidst of these struggles, public relationship in the post post-conflict era needto be restored. Christians are called to live in peace with all people. This paperaims to explain the efforts that can be made by Aceh Singkil Christians in theircalling and responsibility as peacemakers. The method of research conductedis qualitative research. The results of this study show that the churches in AcehSingkil need to implement the theology of reconciliation by realizing its callingto love, to show hospitality and to build interfaith dialogue in various forms ofjoint actions for the realization of peace in Aceh Singkil.Keywords: Conflict, love, reconciliation.AbstrakKonflik agama sering kali merusak relasi dan menciptakan rasa curiga antarumat beragama. Konflik juga acap kali melahirkan kekerasan yangmengakibatkan kebencian, luka-luka batin bahkan memori kelam.Penghancuran gereja-gereja di Aceh Singkil dan sulitnya mendapat IzinMendirikan Bangunan (IMB) gereja, bahkan untuk memiliki gedung gerejauntuk melaksanakan ibadah dan berbagai aktivitas keagamaan, menjadipergumulan panjang bagi komunitas Kristen. Namun, di tengah pergumulantersebut, relasi masyarakat pasca konflik perlu dipulihkan. Umat Kristendipanggil untuk hidup dalam pedamaian dengan semua orang. Tulisan inibertujuan untuk memaparkan upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh umatKristen Aceh Singkil dalam panggilan dan tanggungjawabnya sebagaipembawa damai. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi pustaka. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa gereja-gereja di Aceh Singkil perlu mengimplementasikan teologi rekonsiliasi dan mewujudkan panggilannya untuk mengasihi, menunjukkan hospitalitas, membangun dialog lintas iman dalam berbagai bentuk aksi bersama demi perwujudan perdamaian di Aceh Singkil.Kata Kunci: konflik, rekonsiliasi, kasih.