Ibadah Online Pada Masa Pandemi Covid-19 (Sebuah Tinjauan dari Perspektif Kristen)
Abstract
Abstract:There are pros and cons regarding online worship carried out by churches during the Covid-19 pandemic. That is why, this study aims to find out the biblical and theological basis of online worship during the Covid-19 pandemic from a Christian perspective. The method used is qualitative, with data collection techniques for document studies, especially biblical texts that are in accordance with the title raised. Through research, it was found that online worship is actually not much different from offline worship as long as believers make God the center of worship. The situations and conditions faced by God's people in history have influenced the way, model, and form of God's people worship, but they have never changed the meaning/essence of worship itself. Carrying out online worship is not wrong, the important thing is that people praise God, listen to God's Word and pray respectfully. Online worship is a necessity for future worship patterns.Keywords: christian perspective; covid-19; online worship Abstrak:Terdapat pro dan kontra mengenai ibadah online yang dilaksanakan oleh gereja pada masa pandemi Covid-19. Itu sebabnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar biblis dan teologis ibadah online pada masa pandemi Covid-19 dari perspektif Kristen. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data studi dokumen, khususnya teks-teks Alkitab yang bersesuaian dengan judul yang diangkat. Melalui penelitian ditemukan bahwa ibadah online sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ibadah secara offline sejauh orang percaya menjadikan Tuhan sebagai pusat ibadah. Situasi dan kondisi yang dihadapi umat Tuhan dalam sejarah turut mempengaruhi cara, model, bentuk umat Tuhan beribadah, namun tidak pernah mengubah makna / esensi dari ibadah itu sendiri. Melaksanakan ibadah online tidaklah salah, yang penting umat memuji Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan dan berdoa dengan penuh hormat. Ibadah online adalah keniscayaan pola ibadah di masa mendatang. Kata kunci: covid-19; ibadah online; perspektif kristen