Pranikah di HKBP Pangkalpinang Bangka Dari Perspektif Konseling dan Pendampingan Keluarga

Abstract

Abstract:This paper will discuss the influence of pre-marital assistance on families in the context of HKBP Pangkalpinang-Bangka. Lately, separation has become an atmosphere that colors the lives of many families, including church congregations. Divorce is carried out as the last solution for the many conflicts that arise in the family caused by problems of incompatibility, finances, heredity and family interference. A husband and wife decided to end their relationship with the hope that afterward they would be happy. Uniting two people with different attitudes and traits, different ways of life and backgrounds, different strengths and weaknesses, of course, is not an easy thing. For this reason, mentoring in the context of introducing prospective mentoring partners after becoming husband and wife needs to be done. The method used in this research is a descriptive qualitative approach. From this study it was found that pre-marital is something that need attention in the pattern of family assistance, especially in HKBP Pangkalpinang-Bangka. Pre-marital as a form of church mentoring are very important in ministry to reach the entire congregation. A service that keeps people on the Christian path, both in family, church and community life.Abstrak:Tulisan ini akan membahas tentang pengaruh pendampingan pranikah terhadap keluarga dalam konteks HKBP Pangkalpinang-Bangka. Akhir-akhir ini perpisahan menjadi suasana yang mewarnai kehidupan banyak keluarga tidak terkecuali jemaat-jemaat gereja. Perceraian dilakukan sebagai solusi terakhir atas banyaknya konflik yang muncul dalam keluarga yang disebabkan oleh masalah ketidakcocokan, keuangan, keturunan dan campur tangan keluarga. Pasangan suami-istri memutuskan mengakhiri hubungan rumah tangga dengan harapan setelahnya akan menjadi bahagia. Menyatukan dua orang dengan sikap dan sifat yang berbeda, cara hidup dan latar belakang yang berbeda, kelebihan dan kekurangan yang juga berbeda tentu saja bukanlah hal yang mudah. Untuk itulah, pendampingan dalam rangka pengenalan calon pasangan pendampingan setelah menjadi pasangan suami-istri perlu dilakukan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pranikah menjadi hal yang perlu mendapat perhatian dalam pola pendampingan keluarga khusunya di HKBP Pangkalpinang-Bangka. Pranikah sebagai bentuk pendampingan gereja menjadi sangat penting dalam pelayanan untuk menjangkau seluruh jemaat. Pelayanan yang menjaga umat tetap berada dalam jalur kristiani baik dalam kehidupan berkeluarga, bergereja dan bermasyarakat.