“Allahmulah Allahku”: Membangun Kredo Kontekstual (Studi Biblis Rut 1: 7-18)

Abstract

Telah sejak lama keputusan Rut dalam narasi Rut 1:16-17 menjadi kontroversi sebab sulit untuk mengidentifikasi apa alasan pengakuan itu muncul. “Allahmulah Allahku” sebuah pengakuan yang tampaknya lahir begitu mudah dari diri Rut seorang Moab kepada Allah Israel.  Bagi sebagian orang penjelasan motivasi pengakuan Rut dititik beratkan sebagai bentuk iman spontan kepada TUHAN. Namun bagi sebagian lain malah memberikan penjelasan menyoal motif dan alasan pengakuan itu muncul. Ditengah credo yang demikian spontan menjadikan narasi tersebut menarik untuk dianalisis lebih jauh. Artikel ini berupaya melakukan tindakan hermenutik (penafsiran) dengan dalam menelaah teks Rut 1: 16-17 untuk memberikan penjelasan latar belakang munculnya pengakuan itu dengan pendekatan historis hermeneutis. Ditemukan bahwa terdapat berbagai alasan yang dijelaskan sebagai hasil hermeneutis para ahli sehubungan dengan motif Rut yang tidak ingin kembali kebangsanya. Namun terlepas dari baik atau buruk mapun postif atau negatif motif tersebut secara subjektif. Rut “Allahmulah Allahku” menawarkan pembacaan credo yang kontekstual terhadap inklusivitas yang sebenarnya dimana hal tersebut dapat di implikasikan dengan pancasila sebagai credo bersama agar dapat hidup bersama dalam keberagaman Indonesia sebagai sebuah bangsa.