Menikmati Harmoni Kehidupan: Meninjau Korelasi Teodisi Ala Leibniz dan Teologi Proses dalam Memaknai Penderitaan
Abstract
Penderitaan sering kali dipahami sebagai realitas kehidupan yang mengandaikan penyangkalan akan eksistensi Allah. Penderitaan juga merupakan akibat perbuatan dosa atau kejahatan manusia. Leibniz berupaya menantang pandangan tersebut melalui konsep teodisi yang cenderung mempertahankan kemahakuasaan Allah dalam setiap penderitaan umat-Nya. Kendati demikian, teodisi terlampau teoretis dan abstrak sehingga Allah digambarkan tidak menghiraukan setiap proses penderitaan yang dialami manusia. Pada titik inilah, teologi proses dibutuhkan untuk memahami kehadiran Allah di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mendiskusikan kedua konsep di atas. Melalui diskusi tersebut, ditemukan bahwa eksistensi Allah perlu dimaknai tidak sekadar sebagai Penguasa yang mengarahkan manusia kepada kebahagiaan, melainkan Ia turut hadir dalam ciptaan-Nya yang menderita.