Resonansi Iman Jarak Jauh: Getaran Iman yang Berkeadilan (Sebuah Tafsir Mazmur 123)

Abstract

Kitab Mazmur dibagi ke dalam lima jilid, yaitu: Mazmur 1-41; 42-72; 73-89; 90-106 dan 107-150. Mazmur 123 merupakan bagian dari jilid ke lima atau jilid terakhir. Mazmur ini menarik untuk ditafsir ulang, karena memiliki urgensi baik secara biblis-teologis maupun praksis. Karenanya, artikel ini berfokus pada resonansi iman dari Pemazmur pada “konteks saat itu” dengan iman orang percaya pada “konteks saat ini.” Dengan demikian, kegelisahan yang diangkat tim penulis dalam tulisan ini merujuk kepada bagaimana menjembatani “gap” antara ekspresi beriman dari zaman Pemazmur ke zaman ini. Untuk mencapai hasil dari kegelisahan tersebut, maka tim penulis menggunakan metode penafsiran ulang (hermeneutika biblis) yang berdasar atau bersumber pada studi kepustakaan. Hasil yang ditemukan melalui proses tafsir ulang Mazmur 123 adalah soal ekspresi iman yang mengemuka dari para Pemazmur/Peziarah dalam kondisi terjadinya penindasan dan ketidakadilan. Ekspresi iman itu kemudian terungkap dalam permohonan yang mengarah kepada Tuhan yang menunjukkan perlindungan dan pertolongan/pembelaan. Karenanya, resonansi iman jarak jauh antarkonteks dari kehidupan Pemazmur/Peziarah dengan kehidupan orang percaya masa kini memberikan getaran yang sama soal iman yang berkeadilan.