Sosial Distancing dalam Pandangan Tasawuf Haji Abdul Malik Karim Amrullah

Abstract

Sosial   Distancing   muncul   belakangan   ini   sekitar   Maret pertengan, tahun 2020. Merupakan perintah lansung dari pemerintah Indonesia berdasarkan saran medis dan ahli lainnya, dalam rangka mengurangi  atau  melawan  penyebaran  virus Covid  19.Adalah  sebuah perintah untuk membatasi semua kegiatan kontak fisik atau membatasai kegiatan sosial.Efek dari Sosial Distancing berbagai macam pula, dari sisi ekonomi berdampak pemerosotan drastis, dari sisi Agama misalnya telah muncul pula Fatwa MUI anjuran untuk tidak shalat berjamaah bagi daerah yang susfeck.Bahkan kegiatan akademispun ditiadakan, sekolah dan perguruan tinggi diliburkan.Lalu, apakah kita berkeluh kesah dengan keadaan semacam ini?mencari kambing hitam untuk disalahkan, seperti Presiden  Amerika  yang  mengatakan  Covid  19  adalah  Virus  China? Sudah menjadi sifat manusia jika memiliki jalan keluar dari persoalan lantas menyalahkan orang lain, sifat binatang yang memang ada dalam tubuh kita. Maka penelitian ini fokus kepada, bagaimana sikap bijaksana yang akan ditelurkan oleh Taswuf melihat persolan kekinian? Sosial distancing merupakan keniscayaan dari wabah penyakit menular, krisis moneter keniscayaan dari disproduksi, kebodohan keniscayaan dari tutupnya kegiatan akademik. Dan sibuk memperbaiki diri merupakan sebuah keniscayaan dari seorang sufi.