Kesaksian Fenomenologis dalam Q. S. Yasin Ayat 65 Perspektif John Langshaw Austin

Abstract

Artikel ini bermaksud untuk memahami bahasa kesaksian manusia di alam setelah kematian yang disebutkan dalam al-Qur’an surat Yasin Ayat 65. Terdapat tiga term yang terdapat pada ayat tersebut, pertama, mulut yang ditutup, kedua tangan yang berbicara, dan terakhir, kaki yang bersaksi. Penelitian ini dilakukan menggunakan motode diskriptif kualitatif dengan cara literer, sedangan pendekatannya menggunakan fenomenologi linguistik John Langshaw Austin, yaitu sebuah pendekatan filsafat bahasa biasa (ordinary language) yang memisahkan antara bahasa konstan dan pervormatif. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa bahasa adalah bunyi dan gerak, bahkan bunyi yang sunyi dan gerak yang diam adalah bahasa itu sendiri, sehingga tidak terdapat suatu apapun kecuali terjamah oleh bahasa. Kemudian,  bahasa hanya mungkin dipahami jika memiliki simbol yang sama, seseorang tidak akan mengatakan sebuah kata pun kecuali telah pernah mendengarnya, sama seperti tangan yang berbicara secara pervormatif, hanya akan melakukan aksi atau reaksi susuai gerak yang pernah di alaminya, dan terkahir kaki sebagai tempat sumua organ tumbuh diatasnya