Etika Pendidik Dalam Surat Al-A’raf Ayat 199 Kajian Ilmu Pendidikan Islam

Abstract

Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang tidak diragukan lagi kebenaran isinya dan di dalamnya berisikan petunjuk bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan di dunia.  Al-Qur’an merupakan kitab pendidikan. Dengan demikian jelas bahwa dalam Al-Qur’an memuat berbagai terminologi terkait dengan pendidikan, Tidak terkecuali tentang pendidik. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menerangkan bagaimana seorang guru harus berperilaku seperti dalam Surat Al-A’raf ayat 199. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Etika Pendidik yang terkandung dalam Surat Al- A'raf Ayat 199 kajian Ilmu Pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu dengan cara melakukan penelitian terhadap penafsiran para mufasir terhadap Surat Al-A'raf Ayat 199 dan sumber-sumber tertulis tentang Etika Pendidik yang dikemukakan oleh para ahli atau para ulama. Jenis penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif yang berfokus pada analisis konten tafsir Al-Qur’an Surat Al-A'raf Ayat 199 dan isi teks buku-buku. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Etika Pendidik yang terkandung dalam Qur’an Surat Al-A'raf Ayat 199  adalah Pemaaf, Mencegah Kemungkaran dan Menjauhi Orang bodoh. Adapun Etika Pendidik Dalam Surat Al-A'raf Ayat 199 Kajian Ilmu Pendidikan Islam berarti bahwa Seorang pendidik hendaknya menjadi pribadi yang lemah lembut, penyayang serta pemaaf. Dalam arti bahwa menjadi seorang pendidik harus mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi dalam mengajar. seorang guru harus mampu mengajak, ataupun memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya serta disisi lain guru juga harus dapat mencegah serta memberi benteng agar muridnya tidak terjerumus kedalam hal negatif. berpaling dari orang-orang bodoh. Maksudnya adalah Maksud terpenting dari orang-orang yang bodoh ialah karena ukuran yang dipakai oleh orang yang bodoh itu adalah ukuran yang singkat, Mereka hanya memperturutkan perasaan hati, bukan pertimbangan akal. Dalam arti gutu atau pendidik harus mampu memilah dan memilih sikap atau sifat dari murid yang harus lebih dibina atau di didik. Kata Kunci: Etika Pendidik, Ilmu Pendidikan Islam