Merdeka Belajar: Kesiapan Guru dalam Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah

Abstract

Kini hadir kurikulum baru bernama kurikulum merdeka belajar. Kurikulum ini wajib dijadikan tantangan untuk sekolah, guru, serta peserta didik sebab ketiga poin tersebutlah berfungsi pada terlaksananya sistem pembelajaran. Tetapi dalam kenyataannya masih banyak pembelajaran yang memerlukan inovasi serta kreasi agar guru serta peserta didik tidak bosan.Peneliti memanfaatkan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. . Guna mendapatkan data peneliti menggunakan observasi, wawancara serta studi pustaka. Adapun data dianalisis dengan memakai beberapa langkah sesuai teorinya Miles&Hubberman ialah menganalisa informasi dengan 3 tahap: reduksi informasi, penyajian informasi serta menarik kesimpulan ataupun validasi. Adapun dalam hal kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang guru dalam proses pembelajaran dirasa masih kurang. Permasalahan yang terjadi pada guru dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum merdeka belajar adalah belum mengerti penggunaan media pembelajaran dan kurangnya pemerataan sosialisasi. Disimpulkan bahwa kesiapan guru dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar di Madrasah Ibtidaiyah belum siap untuk menerapkan hal tersebut disebabkan persiapan yang masih minim pada sosialisasi dan bimbingan teknis terkait pembuatan perangkat ajar. Hal tersebut yang menjadikan kurang berkembangnya kompetensi dalam pengembangan media pembelajaran dan kompetentsi guru dalam proses pembelajaran yang dituntut mampu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah.