Analisis Kinerja Saham Syariah Melalui Pembentukan Portofolio Optimal Metoda Markowitz

Abstract

Investment in the form of shares is expected to attract more investors, this can be seen in the potential return in the Indonesia Stock Exchange is high. Investments in shares of stock do have a higher risk, but part of the risk of securities that can be eliminated is that risk can be diversified by forming a well-diversified portfolio. The Markowitz model is considered to be the best model in shaping the optimal portfolio. Furthermore, stock portfolio performance is measured using RDIV size. Sharia-compliant industries in Indonesia in recent years began to show its development by looking at the index and capitalization of its shares in the capital market. The phenomenon that occurs in sharia stocks makes investors want to measure the performance of stock portfolios by using shares in the JII index to determine investment decisions. Based on the results of data analysis, it is concluded that there are significant differences between the performance of JII in 2011 until 2015 and JII in 2010 until 2014. JII 2011 stock performance up to 2015 better than in previous years caused by several things. Prediction by the Bank that sharia finance products will be increasingly in demand. In addition, the growth of Muslim middle class not only in Indonesia but also in other countries such as one of which is growing very high that is Turkey. Keywords: Optimal Portfolio Markowitz, JII, RDIV. Abstrak Investasi dalam bentuk saham diperkirakan akan semakin menarik investor, hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek Indonesia tergolong tinggi. Investasi dalam bentuk saham memang memiliki risiko yang lebih tinggi, namun bagian dari risiko sekuritas ada yang dapat dihilangkan yaitu risiko dapat di-diversifikasi dengan membentuk portofolio yang well-diversified. Model Markowitz dianggap sebagai model terbaik dalam membentuk portofolio optimal. Selanjutnya kinerja portofolio saham diukur menggunakan ukuran RDIV. Industri yang sesuai dengan prinsip syariah di Indonesia beberapa tahun terakhir mulai menunjukkan perkembangannya dengan melihat indeks dan kapitalisasi sahamnya di pasar modal. Fenomena yang terjadi pada saham syariah ini membuat investor ingin mengukur kinerja portofolio saham dengan menggunakan saham dalam indeks JII untuk menentukan keputusan investasi. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kinerja JII tahun 2011 sampai dengan 2015 dan JII tahun 2010 sampai dengan 2014. Kinerja saham JII 2011 sampai dengan 2015 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya disebabkan oleh beberapa hal. Prediksi oleh Bank bahwa produk keuangan syariah akan semakin diminati. Selain itu, bertumbuhnya kelas menengah muslim tidak hanya di Indonesia namun juga di negara-negara lain seperti salah satunya yang tumbuh sangat tinggi yaitu negara Turki.