Diagnosis Tata Kelola Perguruan Tinggi berbasis Good University Governance

Abstract

Abstract: This study aims to diagnose Good University Governance (GUG)-based governance at the State Islamic Institut (IAIN) Kediri. The research uses a qualitative approach and will be conducted in 2021. Data collection methods are interviews, observation and documentation. The informant were the leaders of IAIN Kediri, LPM, SPI, the organizational and governance division of IAIN Kediri and students. Aspect of GUG that were diagnosed consisted of organizing, participation, transparency, responsiveness, accountability and leadership. The results of the diagnosis show that (1) the Strategic Planning (Renstra) of IAIN Kediri needs to be reviewed because it does not yet have Main Performance Indicators (IKU) that are operational in nature and have not been used as a basis for preparing work programs; (2) Participation of competent parties in decision making need to be increased; (3) Transparency in the use of the budget has been carried out by examining activity reports and supporting data by SPI, while transparency to the public has not been carried out; (4) The responsiveness of the management of IAIN Kediri to regulate has been carried out through a Quality Audit both academically. However, the results of the Quality Audit have not been fully followed up and used as a basis for improving governance; (5) Reports on the performance of IAIN Kediri both quarterly and annually have not been carried out, so that the achievement of the determined Renstra cannot be measured and (6) Management arrangements carried out by campus leaders have not been maximally systemized and measured so that understanding related to management function risk needs to be improved. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosis tata kelola berbasis Good University Governance (GUG) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan pada tahun 2021. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan adalah pimpinan IAIN Kediri, lembaga terkait seperti Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Satuan Pengawasan Internal (SPI), bagian organisasi dan tata kelola IAIN Kediri, dan mahasiswa. Aspek GUG yang didiagnosis terdiri dari pengorganisasian, partisipasi, transparansi, responsivitas, akuntabilitas dan kepemimpinan. Hasil diagnosis menunjukan bahwa (1) Perencanaan Strategis (Renstra) IAIN Kediri perlu ditinjau kembali karena belum memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) yang bersifat operasional dan belum digunakan sebagai dasar penyusunan program kerja; (2) Partisipasi pihak-pihak yang berkompeten dalam pengambilan keputusan perlu ditingkatkan; (3) Transparansi dalam penggunaan anggaran telah dilakukan dengan pemeriksaan terhadap laporan kegiatan dan data dukungnya oleh SPI, sedangkan transparansi kepada publik belum dilakukan; (4) Responsivitas pengelolaan IAIN Kediri terhadap peraturan telah dilakukan melalui Audit Mutu baik secara akademik maupun non akademik. Namun, hasil Audit Mutu belum sepenuhnya ditindaklanjuti dan digunakan sebagai dasar perbaikan tata kelola; (5) Laporan kinerja IAIN Kediri baik secara triwulan maupun tahunan belum dilakukan, sehingga tidak dapat diukur ketercapaian Renstra yang ditetapkan, dan (6) Penyusunan tata kelola yang dilakukan oleh pimpinan kampus belum tersistem dan terukur secara maksimal sehingga pemahaman terkait dengan fungsi manajemen dan manajemen resiko dalam tata kelola perlu ditingkatkan.