Al-Qur’an : Reading For Reality
Abstract
Pemikiran Islam lahir menjawab kegelisahan atas realitas yang dihadapi oleh seorang intelektual. Ahmad an-Na’im adalah tokoh yang muncul dari kegelisahan atas realitas umat Islam dalam menerpkan konsep syari’ah dan negara. Artikel ini menggunakan analisis ekploratif, ide-ide an-Na’im tentang al-Qur’an akan menjadi focus kajian. Al-Qur’ān penuntun prilaku dan moralitas manusia, ia bukan narasi tekstual mengenai hukum. Ini menjadi paradigma al-Qur’an, al-Qur’an sebagai reading for reality. Konsepsi al-Qur’an dalam memandang realitas makki-madani menjadikan terma nask-mansukk bukan penghapusan, melainkan penundaan sementara pemberlakuka ayat. Aspek ayat makkiyah bisa ditunda pelaksanaannya dan diganti dengan aspek-aspek dalam ayat madaniyah. Al-Qur’an bukanlah kitab yang karena kontradiski aytanya membuat manusia malas untuk berfikir.