Revitalisasi Peran Unit Bimbingan Dan Konseling Dalam Mendorong Pengembangan Diri Santri Di Pesantren Ulumul Quran Sumedang
Abstract
Pada fase usia remaja santri kerap muncul sejumlah masalah, hal tersebut tidak dapat terlepas dari perubahan-perubahan dari dalam dirinya dan juga faktor lingkungan yang membesarkannya. Pengabdian memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan pembimbing dan konselor pesantren dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling perkembangan yang berbasis nilai-nilai ajaran Islam kepada santri. Secara metodologis pengabdian masyarakat ini memilih model service learning, dimana yang terlibat antara lain: mahasiswa yang mengikuti perkuliahan mata kuliah konseling perkembangan, dosen mata kuliah konseling perkembangan, unit layanan bimbingan konseling sekolah, para pembimbing dan pengasuh santri serta para santri di pesantren. Temuan pengabdian terkait kecerdasan moral santri menunjukkan masih cukup banyaknya santri yang kecerdasan moralnya terkategori rawan/bermasalah, teridentifikasi dari suara hati kurang tajam sehingga bingung membedakan mana yang benar dari yang salah, kepekaan untuk melakukan hal baik, kurang mampu menghindar dari yang salah, kemampuan alternatif perilaku terbaik atas situasi pilihan buruk. Pelatihan konseling diberikan kepada pengasuh madrasah dan pesantren meliputi materi kecerdasan moral serta cara konseling yang baik melalui ceramah, diskusi dan juga simulasi. Simulasi juga diberikan dengan melibatkan para mahasiswa yang juga telah dibekali kemampuan konselingnya.