Penerapan Metode Simulasi Untuk Membantu Siswa Dalam Melaksanakan Shalat Fardu Lima Waktu Dengan Baik dan Benar di Kelas VII B MTs NW Karang Baru

Abstract

Materi shalat fardu merupakan salah satu materi  yang sangat urgen sekali dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam yang harus  tercapai secara tuntas kepada 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Agar tercapainya 3 ranah tersebut maka haruslah menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran dan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Masih Banyaknya siswa-siswi kelas VII B MTs Nahdlatul Wathan  Karang Baru yang belum bisa melaksanakan shalat fardu dengan baik dan benar. Jika dibiarkan berlarut-larut maka siswa-siswi tidak akan pernah mengetahui tata cara sholat yang baik dan benar, Untuk mengatasi masalah ini, peneliti tertarik menggunakan metode simulasi untuk membantu siswa dalam melaksanakannya. Maka dari itu peneliti mengangkat judul penerapan metode simulasi untuk membantu siswa dalam melaksanakan sholat fardu lima waktu dengan baik dan benar. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pada siklus I ketercapaian daya serap siswa mencapai 66,9% dari 24 siswa dan tingkat ketuntasan klasikal siswa dalam simulasi sholat lima waktu hanya mencapai 32,5% atau hanya 11 siswa saja. sedangkan pada siklus II ketercapaian daya serap siswa mencapai 73,7% tingkat ketuntasan klasikal siswa dalam mensimulasi sholat lima waktu mencapai 71,% atau 23 siswa. Pada mata pelajaran fikih pada kompetensi ini sudah meningkat walaupun belum mencapai 99,9%. Perubahan yang terjadi dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa  menggunakan metode simulasi sudah efektif dilakukan