Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMAN 1 Pringgabaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih jauh bagaimana manajemen peserta didik di SMA Negeri 1 Pringgabaya dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dengan jumlah 1013 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan untuk mengecek keabsahan data tersebut peneliti menggunakan metode triangulasi data. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa manajemen peserta didik di SMA Negeri 1 Pringgabaya meliputi perencanaan peserta didik, penerimaan peserta didik, pengelompokan peserta didik, kehadiran peserta didik, pembinaan peserta didik, kenaikan kelas dan penjurusan, perpindahan peserta didik, kelulusan dan alumni, kegiatan ektra kelas, dan layanan peserta didik. Dalam menegakkan kedisiplinan siswa dibuatkan aturan atau tata tertib, bagi siswa yang melanggar aturan atau tata tertib tersebut maka dikenakan saksi berupa sistem bobot point. Adapun upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa  yaitu perjanjian di atas kerjas bermaterai, pertemuan wali siswa, pengelompokkan peserta didik berdasarkan guru pembimbing, membuat daftar hadir peserta didik, membuat surat pernyatan (teguran atau peringatan), membuat suarat izin meninggalkan pelajaran, dan membuat kartu izin satpam.   Dalam pelaksanaanya peserta didik bekerjasama dengan penanggung jawab dari setiap kegiatan yang telah dibentuk. Dalam menunjang kegiatan manajemen peserta didik ada beberapa layanan yang telah diberikan oleh sekolah diantaranya layanan kesehatan, layanan perpustakaan, layanan bimbingan konseling, layanan transportasi, dan layanan kantin. Untuk meningkatkan kedisiplinan, siswa wajib mengikuti aturan-aturan yang berlaku di sekolah, apabila siswa melanggar peraturan sekolah maka peserta didik akan mendapatkan point, dan setiap pelanggaran mempunyai bobot poin yang berbeda-beda. Ketika point sudah mencapai 100 point maka siswa akan dikembalikan ke orang tuanya