Penyelesaian Kasus Poligami Tanpa Kebenaran Oleh Mahkamah Syariah Kuala Terengganu Malaysia

Abstract

Tujuan penelitian ini dibuat adalah untuk mendeskripsikan terjadinya poligami tanpa kebenaran Mahkamah Syariah di masyarakat Kuala Terengganu dan proses penyelesaian kasus poligami tanpa kebenaran oleh Mahkamah Syariah Kuala Terengganu. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah di Mahkamah Syariah Kuala Terengganu. Sumber data primer digunakan adalah wawancara kepada hakim syarie, ketua pendaftar, pegawai syariah, peguam syariah dan pelaku poligami di lokasi penelitian. Data sekunder didapatkan dari literature seperti dokumen rasmi, buku-buku dan undang-undang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahawa poligami tanpa kebenaran Mahkamah Syariah oleh masyarakat Kuala Terengganu banyak terjadi karena pelaku ingin mengambil jalan mudah dengan berpoligami tanpa mengikut prosedur dan syarat yang ditetapkan oleh Mahkamah Syariah dan tidak ingin ketahuan istri yang pertama. Antara lain karena tidak mendapat restu dari ibu bapa atau wali dan tidak ada hukuman yang lebih tegas dikenakan tehadap pelaku poligami tersebut. Untuk proses penyelesaian kasus poligami tanpa kebenaran oleh Mahkamah Syariah adalah dengan menggunakan kaedah 4 P (Perintah Pengesahan & Pendaftaran Perkahwinan). Kampanye kesadaran kepada masyarakat dengan menjelaskan dampak dari poligami tanpa kebenaran mahkamah. Mahkmah Syariah juga perlu mengenakan hukuman yang lebih tegas terhadap pelaku yang melakukan poligami tanpa kebenaran supaya menjadi pengajaran kepada orang lain.