Peran Tradisi Adu Tumper Pada Masyarakat Osing Dalam Membangun Keluarga Sakinah

Abstract

Tradisi adu tumper merupakan adat yang digunakan dalam pernikahan masyarakat Osing apabila calon laki-laki adalah anak sulung dan calon pengantin perempuan adalah anak bungsu. Ritual ini diyakini dapat menghilangkan kesialan, mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, serta membawa berkah di kehidupan rumah tangga. Sebab itu, masyarakat Osing tidak pernah meninggalkan tradisi adu tumper dalam prosesi ritual pernikahannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa persepsi masyarakat Osing apakah benar bila melakukan tradisi adu tumper akan menghilangkan balak dan menjadi keluarga sakinah dalam kehidupan perkawinannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna tradisi adu tumper dan kaitannya bagi masyarakat Osing mempunyai pandangan beraneka ragam. Masyarakat Osing mempercayai bahwa tradisi ini mendatangkan berkah, menghilangkan balak, takut sial, untuk menghargai nenek moyang, serta menjalankannya karna tidak ingin mencari masalah dengan mambantah tradisi ini yang sudah turun-temurun. Kaitannya dengan pembentukan keluarga sakinah masyarakat Osing mempercayai bahwa kebahagian yang didapat dalam kehidupan rumah tangganya dapat dari melakukan tradisi adu tumper. Mereka menghargai dan percaya pada tradisi tersebut akan terhindar dari kesialan. Sedangkan kesialam yang dialami terjadi sebab saat menjalankan tradisi ini tidak melakukan dengan hati yang ikhlas dan karna keterpaksaan. Terbukti bahwa rumah tangga para tetua Osing memilki keluarga harmonis karna melaksanakan tradisi perkawinan dengan hati yang lapang. Sedangkan masyarakat sekarang cenderung banyak perceraian sebab melaksanakannya dengan keterpaksaan dari ketua Osing atau orang tua mereka.