Tradisi Tepung Besan Pada Walimah Nikah Prespektif ‘Urf
Abstract
Walimah al-’urs merupakan salah satu rangkaian dari proses pernikahan.Setiap daerah memiliki tradisi yang menarik mengenai proses pelaksanaan walimah nikah seperti halnya di Desa Gedangandengan adanya tradisi tepung besan. Ada beberapa hal yang menarik mengenai pelaksanaan tradisi tersebut seperti berkunjung atau silaturrahim ke rumah besan (mertua) dan memebawa sejumlah makanan berupa nasi, lauk pauk, dan makanan khas pengantin lainnya di dalam wakuldan dilakukan tujuh hari setelah pelaksanaan walimah al-‘urs secara bergantian antara keluarga mempelai laki-laki dan keluarga mempelai perempuan. Penelitian ini tergolong dalam penelitian empiris, pemaparan datanya berbentuk deskriptif kualitatif.Sedangkan data yang dikumpulkan berupa data primer dan data skunder.Data primer diperoleh melalui wawancara kepada beberapa masyarakat Desa Gedangan.Sedangkan data skunder berasal dari literature-literatur buku dan skripsi.Kemudian data tersebut diedit, diklasifikasi, diverifikasi, kemudian dianalisis. Menurut pandangan masyarakat Desa Gedangan tradisi tepung besan ini merupakan suatu kebiasaan yang sudah dilakukan sejak lama dan baikuntuk dilakukan, sehingga tradisi ini masih dilestarikan hingga sekarang. Sedangkan jika ditinjau dalam prespektik ‘urf tradisi ini tergolong pada ‘urf shahih yakni suatu kebiasaan yang dianggap sah. Adat yang dilakukan berulang-ulangdan diterima oleh banyak orang.Karena di dalamnya tidak mengandung unsur syirik atau bertentangan dengan dalil syara’ dan bisa diterima dengan akal sehat.