Reorentasi Peran Domestik: Melacak Pembagian Peran Dalam Lingkup The Second Power Akibat Teks Otoritatif Bias Gender, Konstruk Budaya Patriarkhi, dan Seksisme

Abstract

Konsep keluarga yang berkesetaraan gender mengusung kerjasama antara laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, pembagian tugas diranah domestik berdasarkan dominasi/hegemoni dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga dan menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Tujuan penulisan artikel ini untuk memaparkan peran domestik dari tiga tipologi diantaranya peran domestik didasarkan pada teks otoritatif bias gender, konstruk budaya patriarkhi dan seksisme. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data primer menggunakan wawancara semi terstruktur dan data sekunder mengacu kepada buku-buku kesetaraan gender. Hasil dari penelitian lapangan dibagi menjadi tiga tipologi, pertama, peran domestik dilihat dari aspek teks otoritatif bias gender, dalam pembagiannya istri lebih  banyak diranah domestik atau paternalistik mengikuti kaum agamawan sebagai bentuk ketaatan kepada suami, kedua, peran domestik dari aspek konstruk budaya patriarkhi dalam mekanisme pembagiannya perempuan mengurus rumah tangga dan suami pemimpin rumah tangga dilestarikan dengan penguburan ari-ari dalam bahasa Madura temoneh.  Ketiga peran domestik dari aspek seksime dalam penerapannya dibagi dengan adanya determinasi biologis yang membagi peran berdasarkan jenis kelamin. Sehingga memicu adanya kekerasan berbasis gender, superioritas dan inverioritas, double burden, stigma the second power, the second sex, the second class