Upaya Membentuk Keluarga Islami Dalam Keluarga Pekerja Migran Perspektif Sayyid Muhammad
Abstract
Membentuk Keluarga Islami dalam sebuah keluarga merupakan hal yang tidak mudah. Terkadang ada suatu persoalan yang datang jika kita menyelesaikan persoalan yang lain. Seperti jika seorang kepala keluarga yang menjadi pekerja migran, pastinya akan banyak rintangan yang akan dia dapat. Berpisah dengan istri dengan menunggu sangat lama bisa menjadi pemicu untuk retaknya hubungan, terjadinya perselingkuhan, dan bahkan bisa menimbulkan perceraian. Untuk mengetahui upaya keluarga migran di Dusun Tlogogede memenuhi hak dan kewajiban mereka sebagai suami istri dari KHI dan perspektif sayyid Muhammad dalam Adabul Islam Fi Nidhomil Usroh. Jenis penelitian ini adalah yurisis empiris, sedangkan pendekatannya adalah yuridis sosiologis. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa keluarga Islami dapat diwujudkan jika memiliki pondasi yang kuat, yaitu adanya kepala keluarga sebagai pemimpin dalam keluarga tersebut. Jadi kepala keluarga memiliki kewajiban untuk membimbing anak dan istrinya menjadi lebih baik. Lalu hubungan orang tua dan anak juga merupakan hal yang penting agar keluarga tersebut dapat dikatakan keluarga yang Islami. Komunikasi yang baik dengan anak dapat memberikan suasana yang hangat dalam keluarga. Jika poin-poin di atas sudah terpenuhi, maka membangun keluarga yang Islami, keluarga yang memiliki ketentraman akan lebih mudah diwujudkan.