Perhitungan Arah Kiblat Masjid Menggunakan Teodolit di Kebonsari Madiun
Abstract
Qibla direction is the direction that Muslims go to in carrying out worship, especially prayer. The determination of the Qibla direction in the Fatma Zahra, Al-Falah, and Baitul Muttaqin Mosques used to still use simple tools. Whereas in this day and age, all modern equipment already exists. From the differences of time, the writer is interested in studying the calculation of Qibla direction by using theodolite, by determining the direction of Qibla before using theodolite and after using theodolite. This research uses quantitative methods by collecting observational study data, interviews, and documentation to related parties. The primary source is data from interviews and direct research in the field. While the secondary data is taken from books, journals and theses related to this research. From the results of this study that the Mosques studied have not yet led to a perfect Qibla. The qibla direction in each Mosque is as follows: Qibla direction in Fatma Zahra Mosque is 650 35 '5.64'', in Al-Falah Mosque is 650 34' 21.17 '', and in Baitul Muttaqin Mosque is 650 35 '2.5''. from the direction of the Qibla which was originally the Fatma Zahra Mosque 610 05'11.28 '', Al-Falah Mosque 67009 '43.34'', and the Baitul Muttaqin Mosque 70057 '35.00'. Arah kiblat merupakan arah yang dituju umat Islam dalam melaksanakan ibadah khususnya shalat. Penentuan arah kiblat di masjid Fatma Zahra, Al-Falah, dan Baitul Muttaqin dulunya masih menggunakan alat yang sederhana. Sedangkan pada zaman sekarang ini, sudah zamannya modern semua peralatan canggih sudah ada. Dari perbedaan zaman tersebut penulis tertarik untuk mengkaji perhitungan arah kiblat dengan menggunakan alat theodolit, dengan menentukan arah kiblat sebelum menggunakan alat theodolit dan setelah menggunakan alat theodolit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data bersifat Studi Observasi, wawancara, dan dokumentasi kepada pihak-pihak terkait. Sebagai sumber primernya yaitu data dari hasil wawancara dan penelitian langsung di lapangan. Sedangkan data sekundernya diambil dari buku, jurnal, dan tesis yang berkaitan dengan penelitian ini. Dari hasil penelitian ini bahwa masjid-masjid yang diteliti belum mengarah ke kiblat secara sempurna. Adapun arah kiblat di masing-masing masjid adalah sebagai berikut: Arah kiblat di masjid Fatma Zahra ialah 650 35’ 5.64’’,di masjid Al-Falah ialah 650 34’ 21.17’’, dan di masjid Baitul Muttaqin ialah 650 35’ 2.5’’. dari arah kiblat yang semula masjid Fatma Zahra 610 05’11.28’’, masjid Al-Falah 67009’ 43.34’’, dan masjid Baitul Muttaqin 70057’35.00’’.