Pola Pemahaman Remaja Tentang Perayaan Ibadat Sabda Hari Minggu dan Hari Raya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman remaja di Stasi Santo Paulus Bumi Etam Kaubun, Paroki Santo Yosef Bontang, tentang Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya. Kajian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan analisis fenomenologis. Instrumen teoritik yang dipakai untuk mengukur pemahaman remaja diambil dari teori Skemp mengenai dua kategori pemahaman yaitu pemahaman instrumental dan pemahaman relasional, yang bisa berpola siklis ataupun non siklis. Indikator Pemahaman tentang Perayaan Sabda dilihat dari pemahaman terhadap Tata Perayaan Sabda, pemahaman terhadap Tata Gerak dan pemahaman terhadap Petugas dalam Perayaan Sabda hari Minggu dan hari Raya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD), Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman para remaja tentang Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya termasuk kategori pemahaman Relasional Sederhana, karena para remaja memahami dengan baik 2 dari 3 indikator dalam Perayaan Sabda yang disebutkan di atas, yakni Tata Gerak dan Petugas dalam Perayaan Sabda yang saling berkaitan. Sedangkan Pola Pemahaman remaja tentang Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya yang ditemukan adalah Pola Siklis. Pola siklis terjadi dengan adanya pemahaman para remaja mengenai hubungan saling terkait secara terus menerus antara empat aspek yaitu antara aspek sikap, pembelajaran, pemahaman dan keterlibatan. Hubungan antara keempat aspek tersebut timbul dalam kaitannya dengan tiga pemikiran sentral mengenai Perayaan Sabda yaitu Kerinduan Spiritual untuk mengikuti Perayaan Sabda, Menanggapi Undangan Ilahi yang telah mendorong hadir dalam Perayaan Sabda, serta Partisipasi aktif dan sadar dalam Perayaan Sabda.