Makkiyyah Dan Madaniyyah: Telaah Mengenai Pergeseran Realitas Dan Kronologis Lahirnya Sebuah Hadis
Abstract
This research aims to examine the shift in reality and map the chronological emergence of a hadith. It is a literature review type of research, with primary sources being the foundational books of hadith, namely kutub al-sittah and kutub al-tis’ah, while the approach used is historical. Through this approach, researchers can clearly observe the disparity or alignment between the idealistic world and the empirical world, as well as history. The makkiyyah and madaniyyah theory are the greatest contributions to mapping the chronological emergence of a hadith. This statement is based on the essence of makkiyyah and madaniyyah themselves, which are theories that can trace the life trajectory of the Prophet. The concepts of makkiyyah and madaniyyah in hadith are applications of the makki and madani theories in Qur'anic studies, making them relatively new theories in the field of hadith sciences. The makkiyyah and madaniyyah concepts in hadith can be identified through two indicators, namely the aspects of the sanad (chain of narrators) and the matan (text) of the hadith. Both aspects serve as the primary reference in determining the quality of a hadith, whether it belongs to the makkiyyah or madaniyyah category. The sanad and matan aspects can provide information regarding the historical context of a hadith, whether explicit or implicit. The sanad indicator can also serve as a means to map the chronological emergence of a hadith, including companions who passed only through the pre-Hijrah phase, those who passed only through the post-Hijrah phase, and those who passed through both phases. Meanwhile, the matan indicator serves as a means to observe the shift in reality, which can be identified through events or themes that have the characteristics of makkiyyah and madaniyyah. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pergeseran realitas dan memetakan kronologis lahirnya suatu hadis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang sumber rujukannya berupa kitab induk hadis yaitu kutub al-sittah dan kutub al-ti’ah, sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan historis. Melalui pendekatan ini peneliti dapat melihat secara jelas adanya kesenjangan atau keselarasan antara dunia idealis dengan dunia empiris serta sejarah. Teori makkiyyah dan madaniyyah merupakan sumbangsih terbesar dalam memetakan kronologis lahirnya suatu hadis. Pernyataan ini berdasarkan pada esensi makkiyyah dan madaniyyah itu sendiri, yakni teori yang dapat menelusuri rekam jejak kehidupan Nabi. Makkiyyah dan madaniyyah pada hadis merupakan terapan dari teori makki dan madani dalam studi Qur’an, sehingga menjadi teori yang tergolong baru dalam ululumul hadis. Konsep makkiyyah dan madaniyyah hadis dapat diketahui melalui dua indikator, yaitu dari aspek sanad dan matan hadis. Kedua aspek ini menjadi acuan pokok dalam mengetahui kualitas suatu hadis, apakah tergolong hadis makkiyyah dan madaniyyah. Aspek sanad dan matan dapat memunculkan informasi terkait konteks historitas suatu hadis, baik itu secara tersurat ataupun tersirat. Indikator sanad juga bisa berfungsi sebagai sarana dalam memetakan kronologis lahirnya suatu hadis. Indikator ini meliputi Sahabat yang hanya melewati fase sebelum hijrah, Sahabat yang hanya melewati fase setelah hijrah dan Sahabat yang melewati kedua fase tersebut. Sedangkan indikator matan merupakan sarana dalam melihat pergeseran realitas yang dapat diketahui melalui peristiwa atau tema yang mempunyai ciri khas makkiyyah dan madaniyyah.