PENGARUH PENAMBAHAN SARI BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP MASA SIMPAN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penambahan sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap masa simpan cincau hijau (Cyclea barbata) dan mengetahui kadar optimum pengawetan menggunakan sari buah jeruk nipis terhadap masa simpan cincau hijau serta mengetahui keberadaan bakteri Staphylococcus aureus pada cincau setelah pemberian variasi konsentrasi jeruk nipis. Sampel cincau diambil dari satu pedagang di Kelurahan Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta secara random sampling. Variasi konsentrasi sari buah jeruk nipis yang ditambahkan yaitu 0%, 3%, 5%, dan 7% dengan pengujian yang dilakukan yaitu uji organoleptik dan mikrobiologi berupa Angka Lempeng Total (ALT) serta uji keberadaan Staphylococcus aureus pada sampel cincau hijau. Pengamatan organoleptik dilakukan setiap 8 jam masa simpan selama 2 hari dan uji mikrobiologi dilakukan setiap 24 jam masa simpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari penambahan sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan konsentrasi 0%, 3%, 5% dan 7% tidak ada pengaruh nyata antara terhadap masa simpan cincau hijau (Cyclea barbata). Berdasarkan hasil ALT yang didapatkan, pengaruh penambahan sari buah jeruk nipis pada konsentrasi 5%. Semakin banyak penambahan sari buah jeruk nipis semakin terjaga penampakan organoleptik sampel cincau hijau. Uji keberadaan Staphylococcus aureus menunjukkan hasil negatif pada semua sampel cincau hijau.Kata kunci: Angka Lempeng Total (ALT), cincau hijau (Cyclea barbata), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), organoleptik, Staphylococcus aureus.Abstract