Phusis (φύσις) Menurut Galen: Hubungan Makro-Mikro Kosmos
Abstract
Tubuh manusia adalah sistem kompleks yang dapat dipahami melalui pengamatan dan kajian yang cermat layaknya seorang dokter memeriksa pasiennya. Dalam kompleksitas tubuh manusia (mikrokosmos) itu, kita dapat melihat dua hal: (1) kodrat manusia dan (2) keterkaitannya dengan alam semesta (makrokosmos). Tubuh manusia terdiri dari empat humor: darah, dahak, empedu kuning, dan empedu hitam (blood, phlegm, yellow bile, and black bile) yang perlu dijaga keseimbangannya agar tubuh tetap sehat. Sebaliknya, ketidakseimbangan empat humor ini dapat menyebabkan penyakit. Menurut Galen, kodrat manusia adalah keseimbangan. Orang yang seluruh humor-humornya seimbang adalah orang yang mencapai kepenuhan kodratnya, atau dalam bahasa Galen disebut orang yang sehat.Keseimbangan yang terjadi pada tubuh juga harus terjadi di alam semesta, Galen melihat keduanya sebagai sebuah sistem yang harmonis dan saling bergantung. Menurut Galen, kosmos terdiri dari empat unsur: tanah, udara, api, dan air (seperti empat humor). Galen melihat tubuh manusia sebagai mikrokosmos dengan empat elemen yang sama tetapi berbeda dalam hal proporsi. Hubungan itu dirumuskan dalam konsep mimēsis dan simpati. Mikrokosmos meniru serta bersimpati pada makrokosmos dan sebaliknya. Secara keseluruhan, Galen melihat kosmos sebagai sistem yang terpadu dan memiliki tujuan, dengan setiap elemen dan makhluk hidup memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisannya.