Orientasi Semantik Al-Zamakhsyari

Abstract

Semantik merupakan bagian dari ilmu Bahasa dan banyak digunakan dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satunya adalah dilakukan oleh Mahmud Umar al-Zamakhsyari dalam tafsirnya Al-Kasysyâf ‘an Haqâiq al-Tanzîl wa ‘Uyûn al-‘Aqâwil fi Wujûh al-Ta`wîl. Al-Zamakhsyari sendiri adalah seorang mufassir, ahli teologi (tokoh mu’tazilah), ahli Bahasa, dan bermazhab fiqh Hanafi. Sedangkan tafsirnya merupakan salah satu kitab tafsir yang menjadi rujukan para ulama dalam mengkaji Al-Qur’an dari segi Bahasa, terutama pada konsep balaghah Al-Qur’an. Pada penelitian ini, yang menjadi pembahasan adalah bagaimana pendekatan semantik yang dilakukan oleh al-Zamakhsyari pada ayat-ayat kalam dan ayat-ayat ahkam, untuk mengetahui sejauh mana peranan kebahasaan dalam mempertahankan aqidahnya (mu’tazilah) dan memahami hukum-hukum yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat kalam ataupun ayat-ayat ahkam jumlahnya ratusan dalam Al-Qur’an. Sehingga pada penelitian ini, untuk ayat kalam akan dibatasi pada ayat tentang melihat Allah kelak di akhirat, keadilan dan sifat-sifat Allah, antropomorfisme, free will dan predestination. Sedangkan pada ayat ahkam, hanya meneliti tentang pemahaman hakikat sihir dan perihal hukum suami menjauhi istri yang sedang haid. Semuanya akan diambil dari beberapa ayat yang terdapat dalam berbagai surat Al-Qur’an.