Terapi Musik untuk Menurunkan Stres dan Meningkatkan Subjective Well-Being pada Dewasa Awal yang Memiliki Riwayat Perceraian Orang Tua
Abstract
Abstract: The increase in divorce cases that occur in Indonesia from year to year has caused many victims, one of them is children. The majority of children who have a history of parental divorce can have high stress and low subjective well-being. One form of effective treatment is music therapy. This study uses an experimental quantitative approach with a pretest-posttest control group design. The subjects in this study were divided into two groups consisting of 5 subjects in the experimental group and 5 subjects in the control group. Data were obtained through two scales, namely the stress scale and the subjective well-being scale. This study used an independent sample t-test with p value = 0.028 (p < 0.05) for stress and p = 0.008 (p < 0.05) for subjective well-being. These results indicate that there are significant differences in the control and experimental groups. Thus, it can be concluded that music therapy is effective for reducing stress and increasing subjective well-being significantly in early adults who have a history of parental divorce.Keywords: Adults, Broken Home, Music Therapy, Stress, Subjective Well-BeingAbstrak: Peningkatan kasus perceraian yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun menimbulkan banyak korban salah satunya anak. Mayoritas anak yang memiliki riwayat perceraian orang tua dapat memiliki stres tinggi dan subjective well-being yang rendah. Salah satu bentuk penanganan yang efektif ialah terapi musik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Subjek dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 5 subjek kelompok eksperimen dan 5 subjek kelompok kontrol. Data diperoleh melalui dua skala yaitu skala stres dan skala subjective well-being. Penelitian ini menggunakan uji independent sample t-test dengan nilai p=0,028 (p<0,05) untuk stres dan nilai p=0,008 (p<0,05) untuk subjective well-being. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol dan eksperimen. Sehingga, dapat disimpulkan, terapi musik efektif untuk menurunkan stres dan meningkatkan subjective well-being secara signifikan pada dewasa awal yang memiliki riwayat perceraian orang tua.Kata Kunci: Dewasa Awal, Perceraian, Stres, Subjective Well-Being, Terapi Musik