RADIKALISME DALAM PERSPEKTIF AJARAN BUDDHA

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman sangat besar dan dari hal tersebut dapat mengondisikan dari berbagai faktor tumbuh dan berkembangnya paham yang kemudian berorientasi pada tindakan radikal. Beberapa tahun belakangan ini masih maraknya terjadinya kasus radikalisme yang membuat ketidaknyamanan dan mengganggu keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep radikalisme menurut perspektif ajaran Buddha. Metode kajian yang digunakan adalah kajian pustaka  atau library research, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian. Analisis interpretasi data dalam kajian Tipitaka ini menggunakan teknik hermeneutika. Sejalan dengan Susanto (2016:1) yang menyatakan “dalam tradisi Yunani Kuno kata hermeneuein dipakai dalam tiga makna yaitu “to say, to explain, and to translate”. Penelitian ini dilakukan melalui tiga cara yakni: mengungkapkan, menerangkan, dan menerjemahkan nilai-nilai dalam Tipitaka. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwq dengan tingkat keberagaman yang pada pada bangsa indonesia, menjadi peluang bagi kaum atau kelompok radikal menanamkan pengaruh ekstrimisnya kepada segelintir orang yang memiliki kepentingan individu maupun kelompok dengan membenarkan segala cara. Maka kemudian dampaknya terlihat seperti aksi pengeboman, teror kepada individu maupun sekelomok orang, pembunuhan dan penganiyayaan, kelompok pemberontak yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa serta tanah air Indonesia maupun kejahatan lainya. Buddhadharma menyajikan jawaban atas permasalahan maupun persoalan yang berkaitan dengan radikalisme. Beberapa poin yang hendaknya dipelajari, dipahami dan dimengerti serta dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya yaitu: meningkatkan pemahaman terhadap pandangan benar dan pikiran sesuai Buddhadharma (jalan mulia berunsur delapan); melaksanakan Pancasila Buddhis (menjaga moralitas); membudayakan Hiri dan Ottapa dalam diri; menciptakan dan menjaga kerukunan serta persatuan; tidak berafiliasi dengan orang yang memiliki pemahaman radikal; menghindari pertengkaran; meningkatkan pemahaman dalam Wawasan Kebangsaan, Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika; saling bersinergi dengan pihak terkait dalam upaya mencegah maupun mereduksi paham radikal; memperkuat Budaya Lokal (musyawarah secara damai, tolong menolong, gotong royong, dan toleransi); mengaplikasikan Saraniyadhamma (enam faktor yang membawa keharmonisan, kerukunan, persatuan dan kesatuan)Kata kunci: Radikal, Perspektif Ajaran Buddha ABSTRACTIndonesia is a country that has a very large diversity and from this it can condition various factors for the growth and development of understanding which is then oriented towards radical action. In recent years there are still rampant incidents of radicalism that create and disrupt harmony in the life of society, nation and state. The purpose of this study was to determine the concept of Radicalism from the perspective of Buddhism. The study method used is library research or library research, namely activities related to library data collection, reading and recording and managing research materials. The analysis of data interpretation in this Tipitaka study uses hermeneutic techniques. In line with Susanto (2016:1) states "In the ancient Greek tradition the word hermeneuein is used in three meanings, namely "to say, to explain, and to translate". This research was conducted in three ways, namely: expressing, explaining, and translating the values in the Tipitaka. The results in this study show that with the level of diversity in the Indonesian nation, it becomes an opportunity for radical groups or groups to sharpen their extremist influence on a handful of people who have individual or group interests by justifying all means. So then the impact is seen as bombings, terror against individuals and groups of people, murder and persecution, rebel groups who want to divide the unity and integrity of the nation and the homeland of Indonesia and other crimes. Buddhadharma provides answers to problems and issues related to radicalism. There are several points that should be studied, understood and understood and practiced in daily life, including: increasing understanding of right views and thoughts according to Buddhadharma (the noble eightfold path); Implementing Buddhist Pancasila (maintaining morality); Cultivating Hiri and Ottapa within; Creating and maintaining harmony and unity; Not affiliated with people of radical understanding; Avoid quarrels; Increase understanding in National Insight, Pancasila and the Motto Bhinneka Tunggal Ika; Synergize with related parties in an effort to prevent or reduce radicalism; Strengthening Local Culture (peaceful deliberation, mutual assistance, mutual cooperation, and tolerance); Apply the Saraniyadhamma (six factors that bring harmony, concord, unity and oneness).Keywords: Radicalism, Buddhist Perspective