Pengaruh Kerpibadian dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Sikap Spiritual Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang

Abstract

Sikap spiritual merupakan sikap yang membentuk karakteristik seseorang dalam bentuk perbuatan atas dasar sikap pribadi yang terbentuk dan menjadi suatu faktor pembentukan serta perkembangan terhadap kualitas mental. Sikap spiritual dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya kepribadian dan kemampuan berpikir kritis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya pengaruh kepribadian dan kemampuan berpikir kritis terhadap sikap spiritual mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepribadian dan kemampuan berpikir kritis terhadap sikap spiritual mahasiswa Sekolah Tinggi Agama BuddhaNegeri Sriwijaya Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain noneksperimen yaitu pendekatan metode ex post facto dan menggunakan teknik simple random sampling. Responden penelitian ini adalah mahasiswa aktif dan beragama Buddha di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang yang berjumlah 209 mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji prasyarat normalitas dengan menggunakan residual Kormogorov‒Smirnov menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (nilai sebesar 1,272 dengan nilai signifikansi sebesar 0,079). Hasil uji Linieritas menunjukkan bahwa X1 berpengaruh linear terhadap Y (F = 0,907 dan signifikansi = 0,592), X2 berpengaruh linear terhadap Y (F = 3,243 dan signifikansi = 0,000). Dengan kesimpulan variabel bebas pada penelitian ini memiliki pengaruh linear dengan variabel terikat. Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas atau tidak terdapat hubungan di antara variabel bebas dengan VIF variabel X1 dan X2 = 1,645 < 10. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa signifikansi korelasi independen XI = 0,946 dan variabel X2 = 0,722. Dengan kesimpulan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,768 yaitu antara dU = 1,7574 dan (4‒dU) = 2,2426). Dengankesimpulan tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji hipotesis simultan menunjukkan bahwa Fhitung = 97,968 > Ftabel = 3,06 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh kepribadian dan kemampuan berpikir kritis terhadap sikap spiritual mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri SriwijayaTangerang dan terdapatnya sumbangan sebesar 57,2%, sedangkan 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis dapat disimpulkan bahwa data dianalisis dengan analisis regresi berganda dan menggunakan bantuan SPSS version 15.0 for windows evaluation version menunjukkan bahwa kepribadian dan kemampuan berpikirkritis berpengaruh terhadap sikap spiritual. Persamaan regresi linear berganda yang diperoleh adalah Y = 23,154 + (1,000)X1 + (0,411)X2. Hasil regresi secara parsial yaitu kepribadian berpengaruh terhadap sikap spiritual jika kemampuan berpikir kritis dapat dikendalikan (t = 8,468 dan nilai signifikansi = 0,000), kemampuan berpikir kritis terhadap sikap spiritual jika variabel kepribadian dapat dikendalikan (t = 3,385 dan nilai signifikansi = 0,001).