Representasi Moral Dalam Film Luqothoh Karya Rumah Produksi Tebuireng

Abstract

Pada dasarnya, film merupakan sebuah karya seni yang lahir dari peran para aktor dalam memerankan karakter-karakternya. Salah satu contohnya adalah film Luqothoh karya Rumah Produksi Tebuireng, yang diproduseri oleh Abdullah Aminuddin Aziz. Film ini mengisahkan tentang Kaf (diperankan oleh M. Dzannuroin Aldivano), seorang cicit KH. Hasyim Asy’ari yang menjalani masa menjadi santrinya dipenuhi dengan ujian dan cobaan yang mendewasakan. Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan dua permasalahan utama yang akan dijawab dalam skripsi ini, yakni: (1) Bagaimana makna denotatif, konotatif, dan mitos dari adegan yang menyampaikan pesan moral di dalam film Luqothoh? (2) Apa pesan moral yang tersirat dalam Film Luqothoh?. Untuk menjawab kedua permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menerapkan metode analisis semiotika berdasarkan teori Roland Barthes. Hasil analisis ini menunjukkan adanya pesan moral yang mencakup nilai-nilai seperti: menghormati guru, menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab, memiliki empati, memegang komitmen dalam memenuhi janji, memiliki sifat amanah, menghargai bantuan yang diberikan, menjalankan ketaatan beribadah, bijaksana dalam mengambil keputusan, memiliki keteguhan dalam pendirian, dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Kata kunci: Moral, Semiotika, Film Luqothoh