ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP IRAN PASCA ARAB SPRING (2017-2021)

Abstract

AbstractThis article explains the foreign policy of the United States towards Iran after the Arab Spring. Specifically, this article discusses foreign policy during the days of Donald Trump and Joe Biden. The method used in this research is descriptive analytical. Then to describe the discussion objectively, researchers used the Foreign Policy Analysis (FPA) approach. This approach is used to answer the question of how the US foreign policy towards Iran after the Arab Spring? The findings of this study indicate that there were differences in policies during Trump and Biden tenure. During Trump's time, the US withdrew from the JCPOA and imposed maximum pressure sanctions on Iran. Then during Biden’s period, the US tended to be more gentle towards Iran by trying to get Iran back to nuclear negotiations without applying maximum pressure. This is certainly a good hope for the political constellation in the Middle East.Keywords: Foreign Policy Analysis, JCPOA, Maximum Pressure, the Middle East  AbstrakArtikel ini menjelaskan tentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Iran pasca Arab Spring. Secara spesifik, artikel ini membahas kebijakan luar negeri pada masa Donald Trump dan Joe Biden. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Kemudian untuk menguraikan pembahasan secara objektif, peneliti menggunakan pendekatan Foreign Policy Analysis (FPA). Pendekatan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana kebijakan politik luar negeri AS terhadap Iran pasca Arab Spring? Adapun hasil temuan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kebijakan pada masa Trump dan Biden. Pada masa Trump, AS keluar dari JCPOA dan menjatuhkan sanksi tekanan maksimum bagi Iran. Kemudian pada masa Biden, AS cenderung bersikap lebih tenang terhadap Iran dengan berupaya untuk mengajak Iran kembali ke perundingan nuklir tanpa memberikan tekanan maksimum. Hal ini tentu menjadi harapan baik bagi konstelasi politik di Timur Tengah. Kata Kunci: FPA, JCPOA, Tekanan Maksimum, Timur Tengah