Pernikahan Kristen: Persetujuan Orang Tua atau Keputusan Pribadi menurut Alkitab

Abstract

Abstract: Marriage is an important decision in life, especially in the Christian faith, and both parties must be fully involved in the decision-making process. However, parental consent is not always given, which can cause tension and conflict within the family due to differences in culture, religion, social status, or other factors. This research focuses on the issue of parental approval versus personal decisions in Christian marriage based on Biblical views. The purpose of this study is to identify factors that shape attitudes toward parental consent versus personal decisions in marriage and to explore how the Bible views this issue. The research methodology used is a library research method, which includes collecting and analyzing data from books, journals, and official websites related to Christian marriage, parental consent in marriage, and personal decisions to marry. Although the Bible does not explicitly require parental consent for marriage, it recognizes the importance of family, community, and civil authority as structures that support marriage. The novelty of this research lies in its exploration of the complex and multifaceted nature of Christian marriage, parental consent, and the personal decision to marry, as well as its contribution to the ongoing discussion of this important issue.Abstrak: Pernikahan adalah keputusan penting dalam hidup, khususnya dalam iman Kristen, dan kedua belah pihak harus terlibat penuh dalam proses pengambilan keputusan. Namun persetujuan orang tua tidak selalu diberikan sehingga dapat menimbulkan ketegangan dan konflik dalam keluarga karena perbedaan budaya, agama, status sosial, atau faktor lainnya. Penelitian ini berfokus pada persoalan persetujuan orang tua versus keputusan pribadi dalam pernikahan Kristen berdasarkan pandangan Alkitab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk sikap terhadap persetujuan orang tua versus keputusan pribadi dalam pernikahan dan untuk mengeksplorasi bagaimana Alkitab memandang masalah ini. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan, yang meliputi pengumpulan dan analisis data dari buku, jurnal, dan website resmi terkait pernikahan Kristen, persetujuan orang tua dalam pernikahan, dan keputusan pribadi untuk menikah. Meskipun Alkitab tidak secara eksplisit mewajibkan izin orang tua untuk menikah, Alkitab mengakui pentingnya keluarga, komunitas, dan otoritas sipil sebagai struktur yang mendukung pernikahan. Kebaruan penelitian ini terletak pada eksplorasinya terhadap sifat pernikahan Kristen yang kompleks dan beragam, izin orang tua, dan keputusan pribadi untuk menikah, serta kontribusinya terhadap diskusi berkelanjutan mengenai isu penting ini.