Penangan Pastoral bagi Pasangan Suami Istri diambang Perceraian karena Biseksualitas

Abstract

Abstract: The basis of this paper is elaborated because it is factually stated in pastoral care, there are married couples who want to divorce because they are suspected by bisexual husbands. The LGBT phenomenon has indeed been rife and found in pastoral care, as a result of this households can divorce. With that background being the basis for this article to be written. This article is done with a literature study and observation approach, so this paper asks the formulation of the main question how concrete pastoral care is used for married couples who want to divorce because they are bisexual? The findings offered in this study are related to pastoral care for husbands and wives who want to divorce, through friendship-based pastoral counseling applied. Then pastoral-based intense mentoring and the elaboration of psychological science complement in helping to handle husband and wife who want to divorce because of bisexuality. By implementing this, shepherds habituate, monitor, become negotiators, companions and as referrers to help erode sexual preference for gender through the steps taken in handling it.Abstrak: Dasariah tulisan ini diuraikan karena secara faktual ditemukakan dalam pelayanan pastoral, adanya pasangan suami istri yang hendak bercerai karena ditenggarai oleh suami biseksual. Fenomena LGBT memang telah marak dan ditemuakan di dalam pelayanan pastoral, akibat dari hal ini rumah tangga dapat bercerai. Dengan latar-belakang itu menjadi dasariah artikel ini ditulis. Artikel ini dikerjakan dengan pendekatan studi literatur dan observasi, maka tulisan ini mengajukan rumusan pertanyaan utama bagaimana kongkrit penanganan pastoral yang digunakan bagi pasangan suami istri yang hendak bercerai karena biseksual? Temuan yang ditawarkan dalam penelitian ini terkait penanganan pastoral bagi suami istri yang hendak bercerai, melalui pastoral konseling berbasis persahabatan diterapkan. Kemudian pastoral berbasis pendampingan secara intens dan pengelaborasian ilmu psikologi melengkapi dalam membantu penangananan suami istri yang hendak bercerai karena biseksual. Dengan menerapkan ini, gembala menyahabati, memantau, menjadi negosiator, pendamping serta sebagai perujuk untuk membantu mengikis kesukaan seks kepada segender melalui langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganannya.